Banyak di wilayah Indonesia bagian timur termasuk di Kalimantan bagian selatan memiliki keadaan tanah yang labil atau memiliki tingkat penyerapan air yang besar. contohnya saja di wilayah Banjarmasin, letak topografi daratan yang lebih rendah dari permukaan laut kurang lebih 1,50 m dari permukaan laut, menyebabkan Banjarmasin memiliki tanah yang sebagian besar digenangi air atau daerah berawa.
para ahli struktur di wilayah ini berusaha keras untuk menghasilkan kekuatan struktur bawah perkuatan tanah dengan menggunakan PONDASI PANCANG GALAM. Mungkin buat anda yang berada di luar pulau kalimantan atau yang belum terbiasa merancang bangunan dengan menggunakan kayu galam akan terasa asing. Why ? karena sebagian besar wilayah di Indonesia terdiri dari tanah keras. jangan salah! karena penguasaan terhadap struktur pondasi di wilayah berawa harus juga kita ketahui..
berdasarkan pembelajaran di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin tepatnya jur. Tek. Arsitektur menjelaskan bahwa teknik yang digunakan adalah teknik struktur panggung. dikatakan struktur panggung karena bangunan ditopang oleh tongkat - tongkat ulin berukuran 10/10 dengan jarak 1 meter di atas permukaan tanah yang berair. maka hal ini dikatakan sebagai struktur panggung. dimana tongkat bertumpu pada kayu-kayu galam dengan diameter 10 sampai dengan 12 cm dengan panjang 4 meter untuk bangunan bertingkat dan 3 - 4 meter untuk 1 tingkat. dan apabila diuraikan dari bawah sampai keatas maka bangunan bertumpu pada galam, lapik ( balok kayu ukuran 5/10 yang memberikan gaya ke kayu galam ), sunduk, lalu tongkat ulin, gelagar, usuk, papan ulin, lalu dilapis dengan pelapis lantai sampai dengan ke atap. dan masih banyak lagi yang harus dibahas dalam struktur pondasi tanah rawa. agar lebih jelasnya anda bisa menghubungi di email atau blog ini.
Saturday, September 20, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment